5.7.10

Mr. ious

entah kenapa, cowok -terutama pacar gue, sangat susah sekali buat dimengerti. bagi gue, mereka aneh. diluar terlihat 'strong', kasar kalau main sama temen-temennya, tapi jadi super lembut manis kayak hello kitty kalau udah sama pacarnya. di banyak artikel yang gue baca, jawabannya cuma satu: cinta.

apakah sebegitu besarnya efek 'cinta'? bagaimana dengan golongan 'cowok cuek' yang mungkin enggak bisa dan enggak biasa bicara lembut-manis gitu? apa mereka enggak sayang sama pacarnya?

gue disini enggak bermaksud berlebih-lebihan. karena gue sendiri bukan tergolong tipe yang kalau lagi jatuh cinta akan beranggapan, "oh, he's the one. I'm nothing without him. I love him 'til I die."

gue masi kecil :p hahaha. menurut gue, terlalu muluk dan berlebihan kalau gue bilang 'cinta pertama dan terakhir', 'gue pengen sama dia sampe mati'. walaupun yaaaa, gue sempet sih pernah kepikiran gitu. tapi ya kok norak banget. gue sih, love it while you have it :p

Back to topic. YA, gue enggak ngerti cowok. sumpah demi apapun. gue yang udah lebih dari setaun pacaran sama satu orang aja enggak pernah ngerti seutuhnya. enggak ada abisnya!

misalnya, gue ngeliat sepasang cewek-cowok seumuruan gue, antara 13-17 tahun berpacaran. cowoknya manis banget, lembut, kadang-kadang suka ngasi surprise lah ke ceweknya.

kadang, disitu gue mikir, apa pacar gue enggak sayang beneran ya sama gue? dia enggak pernah kayak gitu tuh ke gue. dia amat sangat jarang bicara lembut-lembut-manis-hello kitty gitu ke gue. dan pada akhirnya, gue berpikir lagi, ah tiap orang kan beda-beda ya. mungkin dia cuek kali.

tapi, sekali lagi dan berulang lagi gue ngeliat atau ngedenger kejadian yang sama, gue tetep aja merasa iri. dan, sekali lagi gue mikir, 'kok pacar gue enggak pernah gitu ya?'

dan sekali lagi, di setiap akhir pertanyaan yang sama, gue mikir, yaudahlah. terima aja apa adanya. mau apa lagi, sih? enggak ada yang sempurna di dunia. emang dia cuek aja. orang kan beda-beda.

tapi, seperti apapun gue mencoba menerima, perasaan iri, ingin sesuatu yang lebih, enggak pernah bisa ilang. yang akhirnya, gue jadi ngambek. jelek banget kan.

gue mau nanya, dia pernah enggak sih ngerasa hal yang sama kayak gue? iri, ingin sesuatu yang lebih dari gue? atau dia mikir, 'gue sayang banget loh sama dia' kayak apa yang gue rasain. pernah enggak dia nangis, kayak gue nangis. intinya, dia ngerasain hal yang sama kayak gue enggak, ya?

"kalo aja kamu sabar nunggu aku, kita bisa lakuin hal2 yg dulu lagi yg slalu buat kita senyum"

"gua mau balik ke 21 jam yg lalu.. dimana gua sama dia menghabiskan waktu"

"kenapa pas deket dia 1 jam cuma terasa kayak 15 menit. nasib. ckck"

"160ribu, akhirnya gua gak jadi beli mainan untuk kenang2an ke dia krna gak punya uang segitu.. maaf ya"


itu BUKAN tulisan gue, maupun pacar gue. itu gue ambil dari temen cowok gue, si A. dia nulis semua itu di account twitter-nya. si A ini, pindah ke Bandung karena dia masuk di sebuah sekolah asrama di bandung. otomatis kan, sekolah di asrama gitu, enggak boleh megang HP.

gue baca semua tulisan dia aja senyum-senyum, padahal jelas jelas bukan ditujukan ke gue. gue senyum, karena SEKALI LAGI gue mikir tentang,

apa pacar gue pernah berpikir dan ngerasain kayak si A, ya?

pernahkah dia ngerasin 'time warping' seperti yang A rasain?

apa dia pernah ngerasa 'payah' saat enggak bisa ngabulin yang pacarnya pengenin? atau merasa 'payah' saat dia enggak bisa bikin seneng pacarnya? seperti yang A tulis.

Ya, gue sangat pengen tau. walaupun gue tau, mungkin, dia memang enggak sesempurna yang gue pengenin, tapi di dalam, dia bener-bener sayang sama gue. dan satu hatinya, benar-benar utuh sempurna buat gue.  gue enggak bisa menuntut ini-itu, supaya dia jadi apa yang gue pengenin. karena pada awalnya, gue mencintai dia karena dia itu ya 'dia'. kalau gue nuntut supaya dia berubah, dia akan jadi 'dia yang sempurna karena dipaksa,' toh gue juga enggak sempurna.

"meski tak seindah yang kau mau, tak sesempurna cinta yang semestinya. namun aku mencintaimu, sungguh mencintaimu - A"

No comments:

Post a Comment