25.9.12

Get ready

"Don't ask yourself what the world needs.
Ask yourself what makes you come alive and then go do that.
Because what the world needs is people who have come alive."

4.9.12

Sebuah nama

Banyak yang bilang bahwa, name is a gift. Nama adalah sebuah doa dari mereka yang memberikannya. Dari jauh-jauh sebelum kita lahir, sebuah nama biasanya telah diputuskan oleh orangtua kita.

Masalah ngasih nama juga bukan sembarangan, para orangtua pun biasanya susah-payah mencari kata yang bermakna baik supaya kelak anaknya mencerminkan arti dari kata tersebut.

Nama saya, Tsarina Maharani. Sebuah nama yang -bagi saya- tidak susah untuk diucapkan. Dan bagi saya, nama saya tidak kebarat-baratan amat, walaupun memang diambil dari bahasa Rusia.

Namun kenyataanya, sepanjang saya duduk di bangku sekolah, TK hingga sekarang saya SMA, kesalahan dalam menyebut atau mengeja nama saya sering sekali terjadi.

Saat saya masih duduk di bangku TK, nama saya berubah menjadi 'Tasrina Maharani'. See the difference? 'Tsa' berubah menjadi 'Tas'. Saya yang waktu itu masih polos, cuma bisa iya-iya aja tanpa protes.

Di SD beda lagi ceritanya, nama saya menjadi 'Te-sarina Maharani', orang-orang menganggap 'Tsa' bukanlah satu suku kata, melainkan dua. Jadilah 'Te-sa'. Tapi, saya yang waktu itu sudah mengerti bagaimana seharusnya nama saya dieja, menganggap 'Te-sarina' lebih manusiawi daripada 'Tasrina'.

Yang parahnya, saya pernah menerima raport, dengan sebuah nama asing, yaitu 'Thesarina Maharani' yang langsung saja diprotes oleh orangtua saya.

Di jenjang-jenjang berikutnya, orang-orang yang belum familiar dengan nama saya, atau baru pertama kali kenal dengan saya pasti merasa nama saya aneh. Sering salah sebut atau eja.

Suatu hari pernah, seorang petugas administrasi menanyakan nama saya untuk diisi di sebuah form data. Saya berulang-ulang menyebutkan nama lengkap saya sejelas-jelasnya, tapi petugas tersebut terus-terusan salah menulis nama saya. Sampai akhirnya, saya mengisi data itu sendiri.

Beberapa kejadian pengubahaan penulisan nama saya yang lainnya adalah, 'T. Sarina Maharani' (I don't even know what's 'T' stands for in my own name here-_-), 'Sarina Maharani' (without 'T'), 'Tesarina Maharani', bahkan pernah menjadi 'Starina Maharani'. No, I'm not a star, ma am.

Karena seringnya hal-hal aneh yang terjadi terkait penulisan nama saya, saya jadi sering takut sendiri ketika harus melakukan pemesanan atas nama saya, atau dimana nama menjadi suatu hal yang krusial. Seperti pembuatan name tag dan semacamnya.

Saat menerima barang, yang pertama kali saya lakukan adalah mengecek nama saya, dan siap-siap protes kalau ada kesalahan tulis.

Bukannya saya idealis atau bagaimana. Menurut saya nama itu gak boleh diubah-ubah seenaknya. Itu adalah doa.  Memiliki arti tersendiri.

Nama 'Tsarina' sendiri diambil dari bahasa Rusia. Yang biasanya merupakan gelar kehormatan bagi bangsawan perempuan, yang berarti 'Ratu'.
Sedangkan 'Maharani' berarti juga 'Ratu', biasanya dipakai oleh orang India.

Saya sendiri sempat merasa aneh waktu pertama kali tahu arti nama saya. Double ratu, gitu?
Ternyata, ayah-bunda saya menginginkan saya menjadi 'ratu dari segala ratu'. Queen of the queen. Dalam hal yang baik-baik tentunya.

Nama panggilan saya pun memiliki arti yang sama, yaitu 'Rani' (penggalan dari Maharani) juga berarti 'Ratu'. And don't try to call me with 'Rina' hehe.

Saya bersyukur memiliki arti nama yang indah. Karena itulah nama yang akan saya bawa seumur hidup saya, bahkan hingga saya mati pun, nama itulah yang bakal tertulis di batu nisan saya.

Kadang, nama saya bisa menjadi motivasi tersendiri bagi saya, misalnya dalam mempelajari suatu hal supaya saya bisa menjadi 'the queen' dalam bidang tersebut :)

Intinya sih, nama adalah doa dan sebuah hadiah. 'Tsarina Maharani' adalah doa dan hadiah terindah bagi saya. What's your name?