30.7.13

Learn Me Right - Brave OST

We will run and scream
You will dance with me
We'll fulfill our dreams
And we'll be free
We will be who we are
And then heal our scars
Sadness will be far away.

9.7.13

God always be with you

So, yeah, I'm back. Sekitar 2 bulan kemarin saya berkutat dan berjuang buat nyoba menjejalkan ilmu-ilmu rumpun IPS dalam rangka membantai soal-soal SBMPTN 2013. Dan jujur aja, saya harus belajar 'mati-matian' untuk itu. Kenapa? Karena saya tahu, saya bukan terlahir sebagai jenius yang langsung ngerti dan cepet 'nangkep' pelajaran.

Saya termasuk golongan orang-orang yang harus bolak-balik baca buku, nyari-nyari materi ini-itu lebih banyak lagi supaya saya ngerti. Dan kalau sudah ada maunya, I'll do anything for that. Bahkan kalau nggak dapet apa yang saya mau di buku...... whooosss! Saya langsung nyalain komputer dan browsing materi yang pengen saya tau. Saya sadar banget, hal-hal itu emang buang-buang waktu. Apalagi waktu saya untuk belajar materi-materi itu sempit banget, cuma 2 bulan untuk memahami materi 3 tahunnya anak-anak IPS.

Banyak kok yang ngatain saya. Katanya, saya nggak tau diri, golongan pembelot, nggak punya pendirian, atau lontaran kalimat kayak, "terus lo ngapain capek-capek belajar IPA? Jadi nggak guna kan ilmunya?" udah sering banget saya denger. Dan, ehm, mau ngingetin aja, buat yang bilang, "ngapain lo udah belajar IPA capek-capek, ilmunya jadi nggak guna", ehm, apapun ilmu yang di pelajari itu nggak akan sia-sia. Sekarang saya jadi paham ilmunya anak-anak IPS plus ilmunya anak-anak IPA. :)

Ok, back to topic. Jadi, setelah susah-payah saya selama dua bulan itu, akhirnya hari ujian itu dateng juga. Rasanya? Deg-degan sekali. Otak saya telah men-set bahwa ujian ini hidup-mati saya. Jadi, wajar aja saya jadi super panik dan deg-degan.

Tapi toh akhirnya dua hari ujian itu terlewati juga. Setelah selesai ujian, saya sama sekali nggak mau mikirin apalagi ngebahas soal-soal itu. Prinsipnya, 'datang, kerjakan, lupakan, dan berserah kepada Tuhan'.

Emang nggak enak yang namanya menunggu, kan? Apalagi menunggu hasil pengumuman ini. Bagi saya kayak eksekusi mati. Mati dan hidup saya ada di pengumuman itu. Saya rasanya sudah siap sekali mendengar kabar baik maupun buruk. Tapi, namanya manusia, mana ada sih yang mau dengar kabar buruk?

Akhirnya, sore itu, saya kembali duduk di depan layar komputer. Memegang kartu peserta. Persis sekali seperti pengumuman SNMPTN undangan. Setelah membuka web pengumuman, dan lama menatapnya, akhirnya saya memberanikan diri memasukkan nomor peserta dan tanggal lahir saya. Dan, 'klik' begitu saja, saya kemudian menekan tombol 'lihat hasil'.

Hasilnya? Saya nggak lolos. Di layar cuma ada tulisan, 'maaf anda tidak lulus SBMPTN 2013'. Saya diam aja, nggak nangis, nggak shock, nggak marah. Saya diam. Nggak tau harus apa, nggak tau harus bilang apa sama ayah-bunda saya.

Walaupun akhirnya, saya langsung turun ke lantai bawah, nyamperin ibu saya yang lagi di dapur. Dia hanya ngeliatin saya, diam, dengan mata yang bicara, 'bagaimana pengumumannya?'. Dan saya cuma bisa meluk ibu saya, dan bilang, 'nggak lolos lagi'. Kemudian tangis saya pecah di pelukannya.

Tapi, saya saya sama sekali nggak merasa menyesal. Saya sama sekali nggak marah, kesal, kecewa kepada Tuhan. Saya nggak merasakan perasaan yang sama seperti ketika saya menerima 'kekalahan' di seleksi SNMPTN undangan. Jujur aja, saya waktu itu sempat merasa marah dan kecewa kepada Tuhan.

Tapi seperti saya bilang tadi, anehnya, saya sama sekali tidak merasa kecewa, apalagi marah kepada Tuhan. Saya menerima. Saya nggak tahu kenapa, tapi saya merasa Tuhan pasti punya sesuatu yang lebih baik buat saya. Maybe I deserve more than this. Saya percaya, Tuhan nggak pernah tidur. Dan dalam keadaanNya yang nggak tidur itulah, saya sudah menunjukkan usaha dan perjuangan.

Waktu hasil pengumuman seleksi undangan keluar, saya mikir, Tuhan ingin menantang & menguji saya, apakah saya bisa dan mau berusaha. And I did. Tapi ternyata, di pengumuman selanjutnya Tuhan masih belum menjawab doa saya. Saya nggak tau apa yang sedang Dia persiapkan, tapi saya percaya skenario Tuhan akan selalu indah. :)

Dan sekarang saya jadi mengerti arti kalimat, 'manusia bisa saja berencana, tapi Tuhan lah yang menentukan'. Plus, saya percaya banget dengan kalimat yang bilang bahwa Tuhan selalu bersama orang-orang yang berusaha dan berdoa.

Buat kalian, dengan perjuangan yang luar biasa, jangan khawatir. God always be with you.